KabarMuslim.org - Kelompok teroris Negara Islam di Irak dan Suriah (ISIS) masih menjadi satu-satunya kelompok militan yang ditakuti sejumlah negara.
Meskipun Rusia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat dan sejumlah negara lain menggempur kelompok militan itu dari udara dan darat, para milisi ISIS mengatakan kepada Jürgen Todenhöfer, 75, bahwa Israel adalah satu-satunya bangsa yang mereka waspadai.
Todenhöfer, yang menghabiskan 10 hari di Suriah pada 2014, mengatakan kepada Jewish News bahwa ISIS mengaku dapat mengalahkan AS dan Inggris, yang mereka katakan tidak memiliki pengalaman dalam gerilya kota atau strategi teroris.
"Tapi mereka sangat waspada terhadap orang-orang Israel yang sangat tangguh dalam menghadapi gerilyawan dan teroris. Mereka tidak takut kepada Inggris dan Amerika, mereka takut Israel, dan mengatakan kepada saya tentara Israel adalah bahaya nyata," kata Todenhöfer.
ISIS telah mengalami sejumlah kemunduran baru-baru ini. Sejak 27 Desember, pasukan pemerintah Irak mengumumkan mereka telah merebut kembali kota Ramadi.
Menteri Luar Negeri Inggris Philip Hammond mengatakan direbutnya kembali kota Ramadi merupakan bagian dari beberapa kerugian signifikan yang dialami Daesh (istilah untuk menghina ISIS).
"Teroris barbar itu telah kehilangan 30% wilayahnya yang pernah dikuasai di Irak. Mereka telah diusir dari kota di seluruh negeri oleh pasukan Irak, dengan dukungan dari Inggris dan koalisi global," kata Menlu Philip Hammond.
Namun pesan terbaru yang mengaku datang dari pemimpin tertinggi ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, mengatakan serangan udara koalisi telah gagal melemahkan organisasinya.
Keaslian pesan yang diposting pada Sabtu di akun Twitter yang sebelumnya merilis laporan tentara ISIS di masa lalu, tak dapat diverifikasi.
Orang dalam rekaman itu juga mengutuk Arab Saudi karena telah membentuk koalisi dengan negara-negara Muslim lainnya untuk melawan kelompoknya.
(Ism, Sumber: Metro.co.uk)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar