Kabar Muslim - Apakah Sahabat Kabar Muslim merasa akhir-akhir ini sering lupa akan sesuatu? Jika iya, maka bisa jadi hal ni adalah salah satu tanda berkurangnya daya ingat atau orang sering menyebutnya dengan pikun.
Seiring dengan bertambahnya usia, memang umumnya daya ingat akan menurun sehingga mulai sering lupa akan berbagai hal. Misalnya: lupa tempat meletakkan kunci atau kacamata padahal baru saja dipegang. Tentu saja hal ini cukup merepotkan.
Ingatan kita layaknya organ tubuh yang lain yang membutuhkan latihan teratur agar selalu dalam kondisi baik dan fit. Karena itu daya ingat juga memerlukan pelatihan khusus agar tetap dalam kondisi prima dan kemampuannya tidak terus menurun.
Cara sederhana yang dapat dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya ingat adalah dengan terus belajar. Dengan demikian dapat menstimulasi daya ingat agar tetap baik kondisinya. Dan tentunya, yang terbaik adalah mempelajari dan menghafal Al-Qur’an karena terdapat berbagai keutamaan di dalamnya.
Al-Qur’an adalah kalamullah yang berarti kitab yang berisi firman-firman Allah SWT. Kandungan dari Al-Qur’an tersusun secara rapi dan terperinci serta memuat berbagai aspek kehidupan dunia dan akhirat. Al-Quran diturunkan agar dapat menjadi pedoman bagi manusia dan keberadaan Al-Qur’an terpelihara keasliannya sepanjang zaman. Bagi kaum muslim, terdapat berbagai keutamaan untuk membaca dan menghafal Al-Quran.
Menghafal Al Quran atau lebih dikenal dengan istilah Tahfidz memiliki dua hal yang harus dipenuhi, yakni hafal dalam ingatan dan bisa mengucapkannya kembali di luar kepala tanpa membaca Al Quran atau catatan lain. Adapun manfaat menghafal Al Quran antara lain adalah:
1. Melatih daya konsentrasi
Membaca dan menghafal Al-Quran terbukti dapat melatih daya konsentrasi. Saat mulai membaca Al-Quran dengan tajwij yang benar dan kemudian menghafalnya kata demi kata, maka sel-sel otak akan berkembang.
2. Menstimulasi otak dan tingkat kecerdasan
Tak diragukan lagi, bahwa membaca dan menghafal Al-Qur’an dapat menstimulai otak dan tingkat kecerdasan. Hal ini sesuai lagi dengan studi yang dilakukan oleh DR. Shaleh Bin Ibrahim Ashani, dosen dari Universitas Imam Muhammad Ibn Saud Riyadh.
Dalam penelitiannya beliau disimpulkan bahwa terdapat korelasi positif antara kuantitas hafalan AL Quran dan tingkat kesehatan mental dan psikologis siswa. Semakin banyak hafalan Al Quran, maka siswa tersebut cenderung memiliki tingkat kesehatan mental dan prestasi akademis yang lebih baik dibanding mereka yang memiliki hafalan yang rendah.
3. Memperlambat kepikunan
Saat otak terlatih dalam menambah dan menjaga Al-Qur’an, maka insya Allah, hal ini akan memperlambat proses kepikunan karena otak senantiasa dalam kondisi belajar sehingga kondisi otak akan prima.
4. Adanya keteraturan yang menumbuhkan kedisiplinan
Sebaiknya dalam menghafal Al-Quran memiliki guru yang membimbing. Secara berkala kita setorkan hafalan untuk disimak oleh sang guru sehingga dapat dikoreksi jika terdapat kesalahan. Dalam lembaga LTQ (Lembaga Tahfidz Quran), biasanya setoran seorang hafidzoh kepada sang guru adalah 1 atau 2 kali dalam sepekan. Dengan pola ini maka akan tumbuh kedisiplinan dalam diri untuk terus berlatih dalam menambah dan menjaga hafalan.
Demikianlah, jika kita rutin setiap hari menjaga dan menambah hafalan, maka insya Allah daya ingat akan terpelihara. Selain itu, bagi yang menerapkan metode menghafal dengan mengetahui artinya terlebih dahulu, maka hal ini akan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang isi Al-Qur’an.
Membaca dan menghafalkan Al-Quran juga akan memberikan ketenangan hati dan insya Allah dapat memberikan pertolongan atau syafaat di hari kiamat.
Jadi, yuk semangat menghafal Al-Quran. Waallahu a’laam bishowab.
Foto ilustrasi: google
Profil Penulis:
Nama pena: Artisha ( Artis Hardiyati )
~ Menulis untuk menebar semangat kebaikan, amar ma’ruf nahi mungkar ~
Fb: artis hardiyati
Tidak ada komentar:
Posting Komentar